Juli 24, 2024
5 Kawasan Wisata Islami Bersejarah Di Istanbul Turki

5 Kawasan Wisata Islami Bersejarah Di Istanbul Turki

Apa yang kamu fikirkan ketika mendengar kata Istanbul Turki? Mungkin yang terlintas dalam benakmu hanyalah sekedar kawasan kesenangan duniawi.

Bukan hanya kota-kota di Arab Saudi, kawasan rekreasi di Istanbul juga menyimpan banyak nilai historis dan spiritual.

Jika kau jalan-jalan ke Istanbul, jangan sampai melupakan pesan-pesan Islami yang terselip dalam setiap sudut bangunannya.

Wisata rohani yakni salah satu bentuk wisata yang mampu kamu lakukan disela waktu liburan.

Istanbul sendiri ialah kota yang membentang di antara dua benua, melintasi selat Bosporus di antara laut Hitam dan laut Marmara.

Sebutan ibukota Turki Istanbul tetap melekat meski ibukota sudah berpindah ke Ankara. Istanbul menjadi pusat budaya, ekonomi, dan sejarah.

Semoga dengan berwisata religi ke Istanbul, energi kebangkitan Islam yang mulai luntur itu mulai mengalir dalam darahmu.

Berikut adalah 5 rekomendasi daerah rekreasi di Istanbul yang syarat akan nilai Islami.

1. Istana Topkapi

Istana Tokopi
Istana Tokopi (Source : wisatalova.com)

Istana Tokopi ialah situs sejarah Istanbul yang tak boleh dilewatkan. Istana ini mulanya dijadikan kawasan persinggahan para Sultan Kekaisaran Ottoman.

Rasakan aura spirit islam yang bekerjsama di sini. Kokohnya Istana Tokopi adalah bukti bahwa Islam pernah berjaya.

Istana ini begitu impresif dengan empat halaman utama serta taman-taman yang elok nan asri.

Bukan hanya itu, istana ini dilengkapi dengan kemudahan masjid, rumah sakit, dapur besar, paviliun, dan harem. Harem merupakan kawasan paling artistik dari semua bagian istana.

Pada bagian terindah istana, kamu bisa menyaksikan keayuan ubin dan mozaik-mozaik pada dindingnya. Lapisan emas pun menambah nilai prestisius bangunan ini.

Kaligrafi-kaligarfi Islami terukir indah pada marmer bangunan. Jendela kacamatri begitu berkilau bagaikan celah masuknya cahaya-cahaya dari nirwana.

Tak hanya harem, imperial hall dan kamar putra mahkota adalah titik-titik terbaik lainnya.

Tahta Sultan yang kini kosong juga akan mengajarkan nilai bahwa jabatan tak akan dibawa mati.

Adalagi ruang Sultan Murad III yang begitu mahsyur dengan air mancur bersuara kaskade.

Islam bukan cuma sekedar ritual, tetapi juga nilai praktikal. Berwisata religi di Istana Tokopi akan membangkitkan kesadaran kita wacana tugas insan ialah menjadi khalifah.

2. Museum of Turkish and Islamic Art

Museum of Turkish and Islamic Art
Museum of Turkish and Islamic Art (Source : Istanbulclues.com)

Museum Seni Islam dan Turki terletak di bangunan bekas istana Ibrahim Pasa. Ibrahim Pasa ialah salah satu Grand Wazir paling berbakat dari Suleiman.

Pengunjung mampu mempelajari sejarah Turki dari era 8 hingga abad 19.

Museum Islami ini mempunyai lebih dari 40.000 koleksi peninggalan Islam yang begitu antik. Benda yang palinh banyak mencuri perhatian yaitu karpet raksasa yang digantung pada langit-langit bangunan.

Setiap ruangan pada museum ini memiliki kisahnya masing-masing. Masing-masing ruangan terbagi ke dalam masa dan wilayah dunia Islam yang bermacam-macam.

Kamu mampu menyaksikan beragam karpet Turki, pahatan kayu dan batu, dan aneka hasta karya berbahan porselin serta gelas. Kitab suci Al-Quran dari era lampau juga mampu kamu saksikan di sini.

Koleksi lain yang tak kalah menawan yakni kaligrafi dan dokumen-dokumen bersejarah yang sakral. Gaya penulisan karya kaligrafi yang indah akan membuat matamu terbelalak.

Lewat museum ini kau kan terjaga bahwa islam itu memang indah dan menggemari keindahan. Bukan sekedar wahana cuci mata, museum ini menyiratkan makna rohani yang begitu dalam.

3. Masjid Biru Turki

Masjid Biru Turki
Masjid Biru Turki (Source : pixabay.com)

Salah satu tempat favorit wisatawan di Turki yaitu masjid Biru Turki (Blue Mosque) yang terletak di Istanbul.

Masjid ini dibangun dengan pemberian arsitek jago  bernama Sedefkâr Mehmed Aga.

Selain adanya enam menara, bangunan ini juga dilingkupi oleh kubah utama berjumlah lima, dan  kubah sekunder berjumlah delapan.

Insting Sang arsitek memang andal, arsitektur Islam tradisional ternyata  keren juga kalau dipadukan dengan Kristen Bizantium.

Masjid ini dibangun oleh Sultan Ahmed I guna mengangkat kembali nama besar Kekaisaran Ottoman yang hancur paska kekalahan perang yang beruntun.

Ubin masjid yang dibuat dari keramik  berwarna pirus dengan ornamen tulip merah. Berkas cahaya matahari yang  menembus lewat 200 jendela beling patri pada lantai dua pun semakin menambah kilaunya.

4. Masjid Raya Sulaimaniah

Masjid Raya Sulaimaniah
Masjid Raya Sulaimaniah (Source : republika.co.id)

Selain Masjid Biru Turki, Masjid Raya Sulaimaniah juga tergolong bangunan bersejarah peninggalan Kekaisaran Ottoman yang tak boleh terlupakan.

Letak masjid ini berada di Bukit ketiga Istanbul, Turki. Masjid ini merupakan masjid terakbar di kota tersebut.

Seperti halnya Masjid Biru, desain arsitektural masjid ini juga memadukan bagian futuristik Bizantium dan artistik Islam.

Interior masjid ini juga kental dengan gaya Hagia Sophia Bizantium. Kubah besar berkombinasi manis dengan kubah setengah bagian.

Pekarangan depan masjid Istanbul Turki ini pun begitu monumental. Kedigdayaan kekaisaran Ottoman tergambar terang pada halaman ini.

Halaman dengan tiang-tiang yang bangun mengapit ini biasa di sebut peristyle.

Lantai masjid pun dibentuk dengan sungguh apik. Ubin Iznik yang unik manambah kesan artistik pada dekorasi interior masjid.

Tidak terkesan glamor, mihrab dan mimbarnya dibentuk dengan sangat sederhana. Mihrab nampak elegan dengan marmer putihnya.

Sementara mihrab tampakklasik dengan memadukan kayu, mutiara, dan gading. Bukan sekedar kawasan ibadah, masjid ini juga menjadi situs bersejarah.

Di halaman belakang masjid, terdapat makam sang pendiri masjid, Sultan Suleiman 1. Tidak cuma Sultan Suleiman 1, beberapa sanak keluarganya juga disemayamkan di sana.

Sang istri Hurrem Sultan (Roxelana), dan putri tercinta Mihrimah Sultan juga dikubur tak jauh dari pusaranya.

Para penerusnya juga ikut dikuburkan di sana. Dari mulai Ahmed II, Sultan Suleiman II, Saliha Dilasub Sultan, Safiye Sultan sampai putri dari Mustafa II.

Dengan berwisata rohani ke sini, biar kecintaanmu terhadap masjid semakin meningkat.

5. Hagia Sophia

Hagia Sophia
Hagia Sophia (Source : pixabay.com)

Apa yang kau ketahui tentang Hagia Sophia? Museum, gereja, ataukah masjid?

Ya, seluruhnya benar. Hagia Sophia ialah masjid yang awalnya ialah sebuah museum dan bekas gereja.

Bangunan megah di istanbul ini memang menyimpan sejuta dongeng yang penuh manuver.

Hagia Sophia merupakan gereja pertama di Turki yang dibangun pada abad kepemimpinan Konstantius II oleh Uskup Eudoxius dari antioka.

Pada 15 Februari 360 M gereja tersebut sukses didirikan. Gereja ini pun dibangun tepat di sebelah istana Kekaisaran Bizantium.

Setelah Konstatinopel sukses ditaklukan Kekaisaran Ottoman, gereja tersebut beralih fungsi menjadi masjid.

Kisah ini berawal dari dari luapan rasa syukur Muhammad Al-Fatih (Mehmed II). Setelah Konstantinopel berhasil ditaklukkan tanggal 29 Mei 1453, Sultan turun dari kudanya dan pribadi bersujud.

Setelah itu Sultan pergi ke Hagia Shopia untuk menciptakan keputusan besar. Ia menyuruh para kaki tangannya untuk mengubah gereja itu menjadi masjid.

Masjid itu lalu diberi nama Aya Sofia. Sesuai itu, masjid pun selalu ramai digunakan untuk salat berjmaah, dan kegiatan keagamaan.

Pada 1937, masjid itu diubah oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi museum. Proyek renovasi Hagia Sophia menjadi permulaan kembalinya memori Bizantium yang mulai pudar.

Proses pengerokan dinding dan langit-langit sukses memperoleh kembali lukisan-lukisan sakral kristen yang selama ini tertutup kaligrafi.

Sejak saat itu Hagia Sophia menjadi salah satu wisata yang sangat populer di Istanbul.

Seperti istana di negeri kisah, bangunan ini begitu spektakuler. Interior bangunan ini dihiasi fresko dan mosaik.

Pualam warna-warni menghiasi tiang penyanggah yang kokoh. Ukiran pada dinding ikut menyemarakkan keindahan bangunan ini.

Satu kubah besar dan delapan kubah berskala lebih kecil menciptakan kesan bangunan ini seolah masjid yang masih berfungsi.

Yang menciptakan orang terheran-heran, terdapat kaligrafi Allah dan Muhammad di bagian kubah tetapi bab tengahnya terpampang gambar Yesus.

Bagian depan terdapat mihrab yang dulu digunakan sebagai kawasan imam memimpin salat saat bangunan ini masih berfungsi sebagai masjid.

Bagaimana hebatnya seorang Muhammad Al-Fatih dalam menaklukan konstantinopel yang dulu sulit ditembus.