September 30, 2024
10 Masjid Turki Yang Megah Dan Bersejarah

10 Masjid Turki Yang Megah Dan Bersejarah

Berbeda dengan masjid pada umumnya, masjid Turki bukan sekedar bangunan ritual yang ramai ketika azan berkumandang.

Saat matahari mulai mengintip hingga langit mulai temaram masjid-masjid bersejarah di Turki senantiasa dipenuhi hiruk-pikuk hadirin.

Jika kamu ingin berwisata religi, Turki ialah pilihan yang sempurna. Di sela liburan, rekreasi religi mampu menjadi obat kehampaan hatimu.

Cobalah untuk berkeliling dari satu masjid ke masjid lain untuk mengenang sejarah dan nilai keislaman.

Turki Utsmani mempunyai pengaruh yang sangat berpengaruh dalam kehadiran bangunan megah di Turki.

Kubah-kubah sarat filosofis dan seni iznik menjadi ciri khas masjid-masjid di negeri dua benua tersebut.

Peradaban Turki Utsmani boleh runtuh, tetapi kemegahan masjid-masjidnya akan terus bangun kuat.

Berikut 10 Masjid megah dan bersejarah di Turki yang mesti kamu pahami. Siapa tahu, kau terpesona untuk berwisata religi ke sana.

1. Masjid Biru Turki

Masjid Biru Turki
Masjid Biru Turki (Source : pixabay.com)

Salah satu kawasan favorit pelancong di Turki ialah masjid Biru Turki (Blue Mosque) yang terletak di Istanbul.

Masjid ini dibangun dengan santunan arsitek jago bernama Sedefkâr Mehmed Aga.

Selain adanya enam menara, bangunan ini juga dilingkupi oleh kubah utama berjumlah lima, dan kubah sekunder berjumlah delapan.

Insting Sang arsitek memang hebat, arsitektur Islam tradisional ternyata keren juga jikalau dipadukan dengan Kristen Bizantium.

Masjid ini dibangun oleh Sultan Ahmed 1 guna mengangkat kembali nama besar Kekaisaran Ottoman yang hancur paska kekalahan perang yang beruntun.

Oleh alasannya adalah itu, masjid ini pun dikenal dengan nama Masjid Biru Sultan Ahmed.

Ubin masjid terbuat dari keramik berwarna pirus dengan pernak-pernik tulip merah.

Berkas cahaya matahari yang menembus lewat 200 jendela beling patri pada lantai dua pun makin memperbesar kilaunya.

2. Masjid Raya Sulaimaniah

Masjid Raya Sulaimaniah
Masjid Raya Sulaimaniah (Source : republika.co.id)

Selain Masjid Biru Turki, Masjid Raya Sulaimaniah juga tergolong bangunan bersejarah peninggalan Kekaisaran Ottoman yang tak boleh terlewatkan.

Letak masjid ini berada di Bukit ketiga Istanbul, Turki. Masjid ini ialah masjid paling besar di Istanbul.

Seperti halnya Masjid Biru, desain arsitektural masjid ini juga memadukan bagian futuristik Bizantium dan artistik Islam.

Interior masjid ini juga kental dengan gaya Hagia Sophia Bizantium. Kubah besar berkombinasi anggun dengan kubah setengah bagian.

Pekarangan depan masjid Istanbul Turki ini pun begitu monumental. Kedigdayaan kekaisaran Ottoman tergambar terang pada halaman ini.

Halaman dengan tiang-tiang yang berdiri mengapit ini biasa di sebut peristyle.

Lantai masjid pun dibentuk dengan sungguh apik. Ubin Iznik yang unik manambah kesan artistik pada dekorasi interior masjid.

Tidak terkesan glamor, mihrab dan mimbarnya dibentuk dengan sangat sederhana. Mihrab nampak berkelas dengan marmer putihnya.

Sementara mihrab terlihat klasik dengan menggabungkan kayu, mutiara, dan gading. Bukan sekedar daerah ibadah, masjid ini juga menjadi situs bersejarah.

Di halaman belakang masjid, terdapat makam sang pendiri masjid, Sultan Suleiman 1. Tidak hanya Sultan Suleiman 1, beberapa sanak keluarganya juga disemayamkan di sana.

Sang istri Hurrem Sultan (Roxelana), dan putri tercinta Mihrimah Sultan juga dikubur tak jauh dari pusaranya.

Para penerusnya juga ikut dikuburkan di sana. Dari mulai Ahmed II, Sultan Suleiman II, Saliha Dilasub Sultan, Safiye Sultan sampai putri dari Mustafa II.

3. Masjid Aya Sofia

Hagia Sophia
Hagia Sophia (Source : pixabay.com)

Aya Sofia merupakan masjid yang awalnya yaitu suatu gereja bernama Hagia Sophia.

Bangunan megah di istanbul ini memang menyimpan sejuta kisah yang penuh manuver.

Hagia Sophia merupakan gereja pertama di Turki yang dibangun pada kurun kepemimpinan Konstantius II oleh Uskup Eudoxius dari Antioka.

Pada 15 Februari 360 M gereja tersebut sukses diresmikan. Gereja ini pun dibangun tepat di sebelah istana Kekaisaran Bizantium.

Setelah Konstatinopel sukses ditaklukan Kekaisaran Ottoman, gereja tersebut beralih fungsi menjadi masjid.

Pengalihan fungsi gereja ini selaku luapan rasa syukur Muhammad Al-Fatih (Mehmed II).

Setelah Konstantinopel sukses ditaklukkan tanggal 29 Mei 1453, Sultan turun dari kudanya dan langsung bersujud.

Setelah itu Sultan pergi ke Hagia Shopia untuk menciptakan keputusan besar.

Ia menyuruh para kaki tangannya untuk mengganti gereja itu menjadi masjid. Masjid itu kemudian diberi nama Aya Sofia.

Sesuai itu, masjid pun senantiasa ramai dipakai untuk salat berjamaah, dan kegiatan keagamaan.

4. Masjid Rustem Pasha

Masjid Rustem Pasha
Masjid Rustem Pasha (Source : pixabay.com)

Masjid ini terletak di Eminonu, istanbul. Arsitek yang membuat masjid ini yakni Mimar Sinan, arsitek yang juga merancang masjid Biru Turki.

Nama masjid ini diambil dari nama pendirinya adalah Rustem Pasha, menantu Raja Sulaiman I yang berasal dari Bosnia. Rustem Pasha termasuk orang terkaya di dinasti Ottoman.

Meski ukuran masjid ini tidak sebesar Masjid Raya Sulaimaniah, tetapi arsitektur masjid ini tak kalah keren.

Sebenarnya bisa saja Rustem Pasha membangun masjid yang lebih besar, tetapi Sultan Selim yang tengah berkuasa ketika itu, melarang siapapun membangun masjid yang lebih megah dari masjid-masjid yang dia bangun.

Seperti masjid-masjid di Turki yang lain, Masjid Rustem Pasha dipenuhi dengan keramik iznik berwarna merah yang mempesona.

Keramik Iznik merah ini termasuk eksklussif alasannya rata-rata keramik iznik diproduksi dengan warna biru, hijau, dan kuning.

Keramik-keramik di masjid ini kebanyakan berbentuk bunga dan geometris. Bangunan megah ini ditopang oleh pilar-pilar berbentuk segi delapan.

Di dalam masjid terdapat pintu-pintu dengan tabrakan-ukiran menawan atau biasa disebut dengan pintu-pintu Kundekari.

5. Masjid Agung Mardin

Masjid Agung Mardin
Masjid Agung Mardin (Source : tourturki.co.id)

Sesuai namanya, masjid ini merupakan ikon masjid megah di Kota Madrin. Kota Madrin sendiri terhampar di antara Irak dan Siria.

Sebelum menjadi kota yang islami, Mardin dulunya yaitu kota yang sangat kental dengan budaya Kristiani.

Setelah ditaklukkan Bani Umayyah pada 641 M, barulah pembangunan masjid-masjid begitu masif dilakukan.

Masjid Agung Mardin dibangun pada 1176 oleh arsitek keturunan Artuk berjulukan Zarif.

Masjid ini mempunyai kubah besar yang dikelilingi dengan kubah kecil. Enam menara yang tinggi menjulang pun menambah kemegahan masjid ini.

6. Masjid Ulu Cami

Masjid Ulu Camli
Masjid Ulu Camli (Source : tourketurki.com)

Masjid Ulu Cami merupakan masjid megah di Turki yang terletak di Bursa.

Bursa ialah salah satu kota renta di Turki sekaligus menempati urutan keempat sebagai kota paling besar.

Masjid ini dibangun oleh arsitek bernama Ali Neccar. Arsitektur masjid ini sungguh kental dengan nuansa bangsa Seljuk.

Pertama kali dibangun oleh Sultan Bayezid I pada 1369, dan pembangunan tamat pada 1399.

Dalam bahasa Arab, Ulu memiliki arti agung atau besar. Sementara Camii artinya masjid. Makara, Masjid Ulu Camli ini biasa sisebut dengan Masjid Agung.

Pada tahun 2014, UNESCO memasukkan Masjid Ulu Cami sebagai warisan budaya dunia.

Ciri khas dari masjid ini yaitu kubahnya yang berjumlah dua puluh. Kubah berderet rapih dalam empat baris, masing-masing deretan terdiri atas lima kubah.

Masjid berdiri kokoh dengan topangan 12 tiang berskala besar. Selain kubah, masjid ini juga dilengkapi dua menara yang menjulang.

7. Masjid Beyazid II

Masjid Beyazid II
Masjid Beyazid II (Source : wikipedia.org)

Masjid ini dibangun selaku bukti akan kemahsyuran peradaban Islam di era lalu. Masjid ini dibangun pada era pemerintahan Sultan Beyazid II.

Masjid ini terletak di antara Grand Bazaar, Universitas Istanbul, dan Beyazid Square.

Corak Hagia Sophia terasa begitu kental di masjid megah Turki tersebut. Interior masjid ini diterangi dengan dua puluh jendela di dasar kubah.

Dekorasi stalaktit menghiasi kubah dengan sungguh manis dan menarik.

Eksterior masjid ini dilengkapi dengan peristyle dua puluh kolom kuno porfiri, granit dan barang kuno.

8. Masjid Semiliye

Masjid Semiliye
Masjid Semiliye (Source : republika.co.id)

Rekomendasi masjid megah lain yang mampu kamu kunjungi ialah Masjid Semiliye.

Masjid ini terletak di sebuah kota kecil berjulukan Edirne. Kota ini berjarak sekitar 260 km dari Istanbul.

Masjid ini simpulan dibangun pada 1568, sesudah Sultan Selim II berinisiatif pembangunannya pada 1568.

Arsitek masjid tersebut ialah arsitek bertangan hambar yang sudah banyak memegang proyek pembangunan masjid-masjid besar di Turki yang lain.

Nama Mimar Sinan, mungkin tak abnormal buat kau. Kepiawaiannya dalam merangkai contoh bangunan membuat siapa saja tercengang.

9. Masjid Dolmabahce

Masjid Dolmabahce
Masjid Dolmabahce (Source : pixabay.com)

Masjid megah Turki ini berlokasi di pelataran istana Dolmabahce, Istanbul.

Awalnya masjid ini diinisiasi oleh Ileu Bezm-i Qlem Valide. Kemudian pembangunnya dilanjutkan oleh Sultan Abdul Majid, putra kesayangannya.

Akhirnya, pembangunan masjid ini selesai pada 1855.

Birunya perairan Bosporus memperbesar kecantikan dan keteduhan mata orang yang memandanginya.

10. Masjid Agung Diyarbakir

Masjid Diyarbakir
Masjid Diyarbakir (Source : gotravelly.com)

Masjid tertua di Turki ini juga tak kalah mempesona. Pada 1091, masjid ini direnovasi besar-besaran oleh Sultan Malik Shah.

Gubernur Seljuk pun ditunjuk selaku penanggung jawab dalam perenovasian masjid tersebut.

Arsitektur masjid agung ini memiliki kemiripan dengan Majid Agung Umayad di Damaskus. Arsitek yang mendesain masjid Diyarbakir berasal dari Siria.