Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar dalam Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai petunjuk bagi umat manusia. Sejak masa Rasulullah ﷺ, banyak sahabat yang berusaha menghafal, memahami, dan mengajarkan Al-Qur’an. Para sahabat ini memainkan peran penting dalam menjaga keaslian wahyu Allah serta menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia.
Di antara para sahabat Nabi, ada beberapa yang dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an (huffazh) terbaik, baik dalam hal hafalan, pemahaman, maupun pengajarannya kepada generasi berikutnya. Berikut adalah lima sahabat Nabi yang mulia sebagai penghafal Al-Qur’an:
Daftar Isi
1. Zaid bin Tsabit (RA) – Juru Tulis Wahyu dan Penghimpun Al-Qur’an
Zaid bin Tsabit (RA) adalah salah satu sahabat yang memiliki peran besar dalam penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan kecerdasannya dalam membaca dan menulis, sebuah keahlian yang sangat berharga di masa itu.
Perannya dalam Hafalan dan Pengumpulan Al-Qur’an
- Zaid bin Tsabit (RA) menjadi juru tulis wahyu yang mencatat setiap ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ.
- Ia juga menjadi salah satu sahabat yang menghafal Al-Qur’an secara lengkap.
- Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Khalifah Abu Bakar (RA) mempercayakan Zaid untuk mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf tertulis.
- Pada masa Khalifah Utsman bin Affan (RA), Zaid kembali memimpin tim untuk menyalin dan menyebarkan mushaf Al-Qur’an ke berbagai wilayah Islam.
Keutamaan Zaid bin Tsabit
Zaid dikenal sebagai sahabat yang cermat dalam menulis dan memahami Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Orang yang paling mengetahui tentang faraid (pembagian warisan) di kalangan umatku adalah Zaid bin Tsabit.” (HR. Tirmidzi).
2. Ubay bin Ka’ab (RA) – Guru Al-Qur’an yang Dipuji Rasulullah ﷺ
Ubay bin Ka’ab (RA) adalah salah satu sahabat yang paling ahli dalam bacaan dan pemahaman Al-Qur’an. Ia termasuk dalam kelompok sahabat yang pertama kali menghafal Al-Qur’an secara lengkap.
Pengakuan Rasulullah ﷺ terhadap Keutamaannya
Rasulullah ﷺ memuji keahlian Ubay bin Ka’ab dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Ambillah bacaan Al-Qur’an dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abi Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab, dan Mu’adz bin Jabal.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan, dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa Allah memerintahkannya untuk membaca Al-Qur’an kepada Ubay bin Ka’ab. Ubay pun bertanya dengan penuh haru:
“Ya Rasulullah, apakah Allah menyebut namaku?”
Rasulullah ﷺ menjawab: “Ya, Allah menyebut namamu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Perannya dalam Penyebaran Ilmu Al-Qur’an
Ubay bin Ka’ab (RA) tidak hanya menghafal Al-Qur’an tetapi juga mengajarkan bacaan dan tafsirnya kepada para sahabat dan generasi setelahnya. Ia menjadi salah satu rujukan utama dalam ilmu Al-Qur’an di kalangan umat Islam.
3. Abdullah bin Mas’ud (RA) – Ahli Bacaan dan Pemahaman Al-Qur’an
Abdullah bin Mas’ud (RA) adalah salah satu sahabat Nabi yang pertama kali masuk Islam dan sangat dekat dengan Rasulullah ﷺ. Ia dikenal memiliki bacaan yang sangat indah dan pemahaman yang dalam terhadap Al-Qur’an.
Keutamaan Bacaan Al-Qur’annya
Rasulullah ﷺ pernah berkata tentang Abdullah bin Mas’ud:
“Barang siapa ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya seperti bacaan Ibn Umm ‘Abd (yaitu Abdullah bin Mas’ud).” (HR. Ahmad).
Ia juga dikenal sebagai salah satu sahabat yang pertama kali membaca Al-Qur’an secara terang-terangan di hadapan kaum Quraisy, meskipun ia harus menghadapi siksaan karena perbuatannya.
Kontribusinya dalam Pengajaran Al-Qur’an
Abdullah bin Mas’ud menjadi salah satu sahabat yang paling banyak mengajarkan Al-Qur’an kepada generasi setelahnya. Ia juga sering menjadi penasihat dalam berbagai keputusan hukum Islam berdasarkan pemahamannya terhadap Al-Qur’an.
4. Mu’adz bin Jabal (RA) – Ahli Hukum Islam dan Hafizh Al-Qur’an
Mu’adz bin Jabal (RA) adalah sahabat Nabi ﷺ yang terkenal dengan keilmuannya dalam Al-Qur’an dan hukum Islam. Rasulullah ﷺ mengutusnya ke Yaman sebagai hakim dan pendakwah karena kepandaiannya dalam memahami dan mengajarkan Al-Qur’an.
Keutamaannya dalam Ilmu Islam
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling mengetahui halal dan haram di antara umatku adalah Mu’adz bin Jabal.” (HR. Tirmidzi).
Mu’adz juga dikenal sebagai sahabat yang aktif mengajarkan Al-Qur’an dan memberikan pemahaman mendalam tentang hukum Islam kepada umat.
5. Abu Darda’ (RA) – Penghafal Al-Qur’an dan Guru di Syam
Abu Darda’ (RA) adalah seorang sahabat yang sangat mencintai ilmu dan Al-Qur’an. Ia banyak menghabiskan hidupnya untuk mengajarkan Al-Qur’an di wilayah Syam (Suriah, Palestina, Lebanon, dan Yordania).
Dedikasinya dalam Mengajarkan Al-Qur’an
- Abu Darda’ (RA) memiliki banyak murid yang menjadi penghafal Al-Qur’an di Syam.
- Ia dikenal sebagai sosok yang mengajarkan Islam dengan penuh hikmah dan kasih sayang.
- Ia sering menekankan pentingnya mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kesederhanaan dan Ketakwaannya
Abu Darda’ sangat menekankan bahwa ilmu harus diamalkan. Salah satu perkataannya yang terkenal adalah:
“Apa gunanya ilmu tanpa amal?”
Kesimpulan
Kelima sahabat Nabi ﷺ ini memiliki peran besar dalam menjaga, mengajarkan, dan menyebarkan Al-Qur’an kepada generasi setelah mereka. Mereka tidak hanya menghafal Al-Qur’an tetapi juga memahami dan mengajarkannya kepada umat Islam di berbagai wilayah.
Melalui usaha mereka, Al-Qur’an tetap terjaga kemurniannya hingga saat ini. Semoga kita dapat meneladani semangat mereka dalam mencintai, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam.
baca juga: 10 Kata-Kata Mutiara Islam Penuh Makna Kehidupan !
baca juga: Kisah Nabi Ismail dan Mukjizatnya: Dalil dalam Al-Qur’an