Februari 14, 2025

Apakah Percaya Zodiak dalam Islam Diperbolehkan?

Dalam Islam, mempercayai zodiak atau ramalan bintang sebagai sesuatu yang memengaruhi nasib, rezeki, atau karakter seseorang adalah hal yang perlu dikaji dengan hati-hati. Islam menekankan pentingnya bertawakal kepada Allah dan tidak menggantungkan keyakinan pada hal-hal yang tidak memiliki dasar syar’i. Berikut ini pembahasan mengenai pandangan Islam terhadap kepercayaan kepada zodiak, beserta dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis.

1. Larangan Percaya pada Ramalan

Allah SWT melarang umat Islam untuk mempercayai sesuatu yang bersifat spekulatif atau ghaib kecuali yang telah dijelaskan dalam syariat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.'”
(QS. An-Naml: 65)

Zodiak dan ramalan yang didasarkan pada pergerakan bintang termasuk ke dalam perkara ghaib yang tidak memiliki dasar ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan menurut Islam. Oleh karena itu, mempercayainya sebagai sesuatu yang menentukan nasib adalah tindakan yang bertentangan dengan akidah Islam.

2. Peringatan Terhadap Perdukunan dan Ramalan

Rasulullah SAW juga memperingatkan umat Islam untuk menjauhi perdukunan dan ramalan. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barang siapa mendatangi peramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
(HR. Ahmad dan Al-Hakim)

Ramalan zodiak sering kali memiliki kesamaan dengan praktek perdukunan karena keduanya mengklaim mengetahui hal-hal ghaib berdasarkan tanda-tanda tertentu. Oleh sebab itu, mempercayai ramalan zodiak dilarang dalam Islam.

3. Zodiak Sebagai Ilmu Pengetahuan?

Ada yang berpendapat bahwa zodiak adalah bagian dari ilmu astronomi. Namun, Islam membedakan antara ilmu yang bersifat ilmiah seperti astronomi (mengamati pergerakan benda langit untuk menentukan waktu atau arah kiblat) dengan astrologi (menghubungkan pergerakan benda langit dengan nasib manusia). Dalam Islam, mempelajari ilmu astronomi untuk tujuan yang bermanfaat adalah diperbolehkan, sebagaimana Allah berfirman:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu agar kamu mendapat petunjuk darinya dalam kegelapan di darat dan di laut.”
(QS. Al-An’am: 97)

Namun, ketika ilmu ini dipergunakan untuk ramalan atau keyakinan yang bertentangan dengan akidah, maka hukumnya menjadi haram.

4. Bertawakal Hanya kepada Allah

Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi atas kehendak Allah. Nasib, rezeki, dan karakter seseorang tidak ditentukan oleh posisi bintang atau zodiak, melainkan oleh usaha, doa, dan ketentuan Allah. Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.”
(QS. At-Talaq: 3)

Kesimpulan

Percaya kepada zodiak dalam Islam, terutama jika dianggap menentukan nasib atau karakter seseorang, tidak diperbolehkan. Hal ini bertentangan dengan prinsip akidah Islam yang mengajarkan bahwa segala sesuatu berada di bawah kuasa Allah. Sebagai seorang Muslim, hendaknya kita senantiasa bertawakal kepada Allah dan menjauhi hal-hal yang tidak memiliki dasar syar’i.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menguatkan keyakinan kita kepada Allah SWT.

baca juga: Panduan Lengkap Mandi Junub (Mandi Wajib)!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *