Sahabat-sahabat Rasulullah SAW bukan hanya dikenal sebagai pejuang yang gigih, tetapi juga sebagai teladan dalam kedermawanan. Meskipun mereka memiliki kekayaan yang melimpah, mereka tidak ragu untuk menginfakkan hartanya demi kepentingan umat Islam dan mendukung perjuangan dakwah. Kisah mereka memberikan inspirasi tentang bagaimana kekayaan bisa digunakan untuk kebaikan bersama. Berikut adalah beberapa kisah inspiratif sahabat Rasulullah yang terkenal kaya raya dan kedermawanannya:
Daftar Isi
1. Kedermawanan Abu Bakr Ash-Shiddiq (RA)
Abu Bakr Ash-Shiddiq adalah sahabat pertama yang memeluk Islam dan menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah. Selain dikenal karena keimanan dan kesetiaannya, Abu Bakr juga sangat dermawan. Sebagai seorang pedagang yang sukses dan kaya raya, ia tidak ragu untuk menginfakkan seluruh hartanya untuk Islam.
Salah satu kisah paling terkenal adalah ketika Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk memberikan sumbangan guna membiayai perang Tabuk. Pada saat itu, Abu Bakr datang membawa seluruh hartanya, termasuk semua yang ia miliki. Ketika Rasulullah bertanya apa yang ia tinggalkan untuk keluarganya, Abu Bakr menjawab, “Saya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya.” Tindakan ini menunjukkan kedermawanan yang luar biasa dan kecintaan yang mendalam kepada agama.
Kisah ini mengajarkan kita tentang keikhlasan dalam memberikan, tanpa mengharapkan imbalan, dan bahwa kekayaan yang dimiliki seharusnya digunakan untuk tujuan yang lebih mulia.
2. Utsman bin Affan (RA): Dermawan yang Membeli Sumur dan Menginfakkan Hartanya untuk Islam
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah yang sangat kaya raya. Sebelum masuk Islam, ia sudah dikenal sebagai pedagang yang sukses, dan setelah masuk Islam, ia tetap mempertahankan kesuksesannya. Namun, meskipun kaya, Utsman tidak pernah pelit dalam mengeluarkan harta untuk perjuangan Islam.
Salah satu kisah paling terkenal dari Utsman adalah ketika ia membeli sumur Ruma’ah yang sangat penting bagi umat Islam di Madinah. Pada saat itu, sumur tersebut dikuasai oleh seorang Yahudi yang menjual airnya dengan harga yang sangat tinggi. Utsman membeli sumur itu dan memberikannya kepada umat Islam secara gratis. Ia juga memberi kesempatan kepada orang-orang yang membutuhkan air untuk memanfaatkan sumur tersebut tanpa harus membayar.
Di perang Tabuk, Utsman juga dikenal sangat dermawan. Ia menyumbangkan harta dalam jumlah besar, termasuk membeli kuda dan perlengkapan perang bagi pasukan Islam. Kedermawanannya membuatnya dihormati dan dicintai oleh umat Islam.
3. Abdul Rahman bin Auf (RA): Pedagang Sukses yang Menginfakkan Hartanya
Abdul Rahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah yang dikenal kaya raya dan dermawan. Sebelum masuk Islam, ia merupakan seorang pedagang yang sangat sukses di Makkah. Setelah hijrah ke Madinah, meskipun menghadapi kesulitan, Abdul Rahman kembali sukses dalam perdagangan. Namun, meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, ia tidak pernah pelit dalam mengeluarkan hartanya untuk kepentingan umat Islam.
Di perang Tabuk, ketika Rasulullah meminta sumbangan untuk mendukung pasukan, Abdul Rahman bin Auf datang membawa sejumlah besar harta. Bahkan, ketika ia dihadapkan pada pilihan antara membayar utang atau menyumbangkan hartanya untuk Islam, ia memilih untuk memberi demi perjuangan agama.
Kedermawanan Abdul Rahman bin Auf membuatnya dihormati oleh Rasulullah dan umat Islam. Ia adalah contoh nyata bagaimana kekayaan bisa dimanfaatkan untuk kebaikan dan membantu sesama.
4. Zubair bin Awwam (RA): Sahabat yang Selalu Siap Membantu Umat Islam
Zubair bin Awwam adalah salah satu sahabat Rasulullah yang sangat terkenal dengan keberanian dan kekayaannya. Ia berasal dari keluarga yang kaya raya, dan meskipun demikian, ia tidak pernah enggan untuk berbagi harta dengan orang lain.
Zubair bin Awwam juga dikenal sebagai seorang pejuang yang selalu berada di garis depan dalam setiap pertempuran, namun ia tidak hanya berjuang dengan senjata, tetapi juga dengan hartanya. Ia mendermakan sejumlah besar hartanya untuk mendukung dakwah Islam dan membantu umat yang membutuhkan.
Salah satu contoh kedermawanannya adalah ketika ia menyumbangkan banyak harta untuk mendukung perang dan membantu orang-orang yang terlibat dalam perjuangan Islam. Ia selalu siap memberikan hartanya demi kemajuan agama dan kesejahteraan umat.
5. Abu Talhah (RA): Dermawan yang Menyumbangkan Kebun Kurma Terbaik
Abu Talhah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang sangat kaya. Ia memiliki kebun kurma yang sangat subur dan merupakan salah satu kebun terbaik di Madinah. Ketika Allah menurunkan wahyu dalam Al-Qur’an yang menyuruh umat Islam untuk berderma, Abu Talhah segera datang kepada Rasulullah dan menawarkan kebun kurmanya.
Meskipun kebun tersebut adalah salah satu harta yang paling ia cintai, Abu Talhah tidak ragu untuk menyerahkannya sebagai sedekah. Ia berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, kebun ini adalah yang paling saya cintai, dan saya ingin memberikan yang terbaik untuk Allah dan Rasul-Nya.” Keputusan Abu Talhah untuk menyedekahkan kebun terbaiknya menunjukkan kedermawanan yang luar biasa dan pengorbanan yang tulus demi kepentingan umat.
6. Sa’d bin Abi Waqqas (RA): Kedermawanan Seorang Pejuang
Sa’d bin Abi Waqqas adalah sahabat Rasulullah yang dikenal sebagai seorang pejuang yang gagah berani. Meskipun ia adalah seorang komandan dalam beberapa pertempuran besar, Sa’d juga dikenal karena kedermawanannya. Ia memiliki banyak harta dan tidak ragu untuk menggunakannya untuk kepentingan Islam.
Sa’d bin Abi Waqqas menyumbangkan hartanya dalam jumlah besar untuk membantu pasukan Islam dan mendukung perjuangan Rasulullah. Ia juga dikenal memberikan banyak bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di Madinah dan sekitarnya.
Kesimpulan
Kisah-kisah sahabat Rasulullah yang kaya raya dan dermawan ini mengajarkan kita banyak nilai penting, terutama tentang pentingnya menginfakkan harta di jalan Allah. Mereka menunjukkan bahwa kekayaan bukanlah untuk kepentingan pribadi semata, tetapi harus digunakan untuk membantu sesama dan mendukung perjuangan yang lebih besar. Kedermawanan mereka adalah teladan yang harus kita tiru, terutama dalam menghadapi tantangan hidup dan dalam usaha untuk mencapai ridha Allah SWT.
baca juga: 10 Kalimat Indah dalam Al-Qur’an yang Menginspirasi